Video Pendek Lucu 30 Detik
Wir verwenden Cookies und Daten, um
Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um
Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.
Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.
Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.
Pantun 4 baris merupakan jenis pantun yang paling umum. Berikut ini 50 contoh pantun lucu 4 baris yang mengocok perut:
Lihat gadis aduhai tiada dua.
Masa muda kebanyakan santai,
Sudah renta sulit tertawa.
Jangan dikepit hulunya kapak.
Supaya Tuhan tiada murka,
Jangan sakiti ibu dan bapak.
Tumbuh dekat limau lungga.
Sungguh elok berbini sumbing,
Biar marah tertawa juga.
Tempat lebah menyimpan madu.
Sedang menangis nenek tertawa,
Melihat kakek bermain gundu.
Punya istri namanya Cua.
Kakek cerita terlalu semangat,
Gigi palsunya copot semua.
Jangan lupa membeli pita.
Sangatlah heran si induk kucing,
Melihat tikus naik kereta.
Bensin bagus di Pangandaran.
Menahan diri agar tak bersin,
Malah kentut tak tertahankan.
Warung baru milik Sukiran.
Diam-diam menutup hidung,
Bau kentut penuhi ruangan.
Membumbung angsa menuju lepak.
Banyak jasa disebut orang,
Agunglah jasa ibu dan bapak.
Semak-semak lalu dibersihkan.
The power of emak-emak,
Sein ke kiri belok ke kanan.
Sambil main memakan biskuit.
Banyak uang abang disayang,
Abang pailit disemprit peluit.
Imam yang datang dari Jawa.
Hitam bukan sembarang hitam,
Hitam manis rupa tertawa.
Beli online dari Jombang.
Dua anak sudah cukup,
Dua istri masih kurang.
Buah dilanting belum masak.
Sakit perut sebab tertawa,
Melihat kucing memakai bedak.
Tak ada batang tembakau.
Bukan saya berkata bohong,
Ada katak memikul kerbau.
Jangan lupa beli kain warna biru.
Katakan saja I love you.
Berenang-renang ketepian.
Ayok berangkat ke penghulu,
Daripada cuman temenan.
Membawa pelita semuanya.
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya.
Mobil resmi mobil bodong.
Anda sopan kami segan,
Anda songong kami todong.
Hinggap mengisap bunga layu.
Hati di dalam menaruh bimbang,
Melihat ikan membaca buku.
Habis itu makan kesemek.
Ada anak masih ngompol,
Ngompol di kasur baunya apek.
Membeli ikan dengan rebung.
Orang tua berbini muda,
Bagai rasa menang menyambung.
Teh sehat dicampur jamu.
Walau ketek bau menyengat,
Aku setia di sampingmu.
Oseng peria oseng genjer.
Ada ibu berlagak kaya,
Emas di tangan berjejer-jejer.
Membayar zakat ke Pak Lutfi.
Awas kamu jangan dekat-dekat,
Itu iler nempel di pipi.
Tidak lupa menggosok gigi.
Bercerai kita ya nikah lagi.
Beli soto di Brastagi.
Kalau ada umur panjang,
Boleh kita menikah lagi.
Mampir di masjid liat beduk.
Liat si badala sapi lagi duduk,
Ane kirain setan buduk.
Ada batu ada juga tanah liat.
Saat lelah terasa sangat,
Beri diri rasa semangat.
Pakunya terbang terkena angin.
Hati siapa tak galau,
Melihat gajah makan es lilin.
Terbang ke awan seperti mimpi.
Tertawa hati karena geli,
Melihat kuda asyik bernyanyi.
Biar mantap dicampur sambal.
Tidur terlentang tidak nyenyak,
Tidur tengkurap ada yang mengganjal.
Hati terasa berbunga-bunga.
Kalau sudah terbawa suasana,
Senyum sendiri seperti orang gila.
Rumahnya ada di tengah kota.
Setiap orang punya jalan sukses masing-masing,
Jalani saja dan fokus pada jalan kita.
Iris tipis sampai habis.
Selasa malam hujan gerimis,
Dompet tipis semakin kritis.
Kue dibeli di pasar jongkok.
Ayah tertawa terbahak-bahak,
Melihat kera mengisap rokok.
Jangan sampai makan isinya.
Jadi orang jangan suka bengong,
Ntar jadi kelihatan begonia.
Pulang ke rumah lewat jalan lurus.
Jaga jarak itu harus,
Virus jadi kabur terus.
Lalu pergi ke danau Toba.
Kalau situ merasa keren,
Pergi aja situ ke laut sana.
Kapal berlayar sampai Jakarta.
Adik tertawa terpingkal-pingkal,
Melihat monyet berkaca mata.
Liat banteng lagi kerokan.
Emang nasib awak ini,
Udah ganteng jadi rebutan.
Ambil kain bisa ditambal.
Ngapain capek untuk berperang,
Lebih baik rajin beramal.
Bebek berenang sudah biasa.
Janganlah terlalu banyak bersantai,
Sukses tidak akan dirasa.
Suka nongkrong di atas genteng.
Biar dibilang kurang gaul,
Yang penting tetep ganteng.
Benang yang dipilih harus kuat.
Kalau mau selalu menang,
Harus jadi yang terbaik dan semangat.
Dipakai buat mukul buaya.
Pasti situ lagi nyariin saya.
Salak bau harum kulitnya.
Jadilah anak yang rajin belajar,
Kelak engkau banyak ilmunya.
Pulang rumah goyang kaki.
Orang miskin jalan kaki,
Pulang rumah setengah mati.
Pulang-pulang malah bawa jeruk.
Gimana ente bisa berbangga,
Bedain mangga sama jeruk aja gak bisa.