Apakah Makan Ayam Setiap Hari Bikin Gemuk
Manfaat makan daging ayam
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, daging ayam dapat menjadi salah satu sumber protein tinggi bagi orang dewasa hingga anak-anak.
Selain itu, daging ayam menawarkan sejumlah zat gizi lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Anda, seperti lemak, kalsium, dan zat besi.
Dengan kandungan zat gizi tersebut, makan daging ayam menawarkan manfaat bagi kesehatan, seperti:
Untuk mendapatkan manfaat makan daging ayam secara maksimal, perhatikan cara memasak yang sehat dan terapkan prinsip gizi seimbang.
Apakah sehat makan ayam setiap hari?
Makan daging ayam secara berturut-turut atau setiap hari sebenarnya boleh-boleh saja.
Mengutip dari buku Animal Husbandry and Nutrition (2017), daging ayam merupakan sumber nutrisi (terutama protein) yang mudah dicerna, sehingga cocok dikonsumsi oleh segala usia.
Namun, Anda perlu memperhatikan jenis ayam, bagian tubuh ayam, hingga cara memasaknya. Ini perlu dilakukan untuk mendapatkan lebih banyak manfaat daging ayam daripada risikonya.
Ayam akan menjadi nutrisi yang baik asalkan Anda memperhatikan ketiga faktor tersebut, seperti dalam penjelasan di bawah ini.
Untuk mendapatkan manfaat makan ayam setiap hari, Anda perlu memilih jenis ayam yang tepat.
Ayam negeri (broiler) cenderung mengalami proses penyuntikan hormon untuk membuatnya tetap sehat dan tumbuh besar secara tidak alami.
Penambahan bahan kimia ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan pada manusia jika dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang.
Berbeda dari ayam negeri, ayam kampung cenderung dilepas bebas tanpa mendapatkan suntikan hormonal.
Namun, tidak seperti ayam negeri yang mendapatkan pengawasan ketat dari segi perawatan hingga pemberian makanan, ayam kampung bisa memakan apa pun yang mereka temukan.
Hal ini pun bisa menjadi ancaman untuk kesehatan Anda karena risiko ayam terkontaminasi bakteri seperti Campylobacter dan Salmonella.
Jenis ayam terbaik yang bisa Anda pilih adalah ayam organik dan ayam probiotik. Ayam jenis ini juga mendapatkan perawatan ketat, tapi tanpa tambahan suntik hormonal.
Sayangnya, Anda mungkin perlu merogoh kocek lebih dalam untuk dapat mengonsumsi jenis ayam ini.
Bagian tubuh yang dikonsumsi juga menentukan sehat atau tidaknya makan ayam setiap hari.
Dada ayam merupakan bagian yang paling sedikit mengandung lemak, sehingga disebut paling menyehatkan daripada bagian lainnya.
Bagian ini biasanya sering dimasukkan ke dalam menu diet untuk menurunkan berat badan, tapi dengan membuang kulit dan bagian yang berlemak.
Anda bisa makan bagian ayam ini sebagai campuran salad sayur pada menu sarapan setiap hari.
Selain bagian dada, makan paha ayam yang mengandung lemak omega-3 tak kalah bermanfaat jika dikonsumsi setiap hari.
Menurut studi dalam jurnal Revista Paulista De Pediatria (2017), asupan asam lemak omega 3 dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan sistem kekebalan tubuh anak.
Bagian paha ini umumnya cenderung lebih lembut dan mudah dikunyah, sehingga sangat cocok untuk dikonsumsi anak-anak yang masih kesulitan mengunyah.
Selain jenis dan bagiannya, hal lain yang perlu diperhatikan sebelum makan ayam setiap hari adalah cara memasaknya.
Ayam yang dimasak dengan cara digoreng memang lebih menggiurkan, tetapi belum tentu baik untuk tubuh Anda.
Pasalnya, proses menggoreng dengan banyak minyak dapat menaikkan kadar lemak dan kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh.
Kondisi ini dapat berkontribusi pada meningkatnya risiko penyakit jantung jika dibiarkan terus-menerus.
Makan ayam bisa lebih bermanfaat dan minim risiko jika mengolahnya dengan cara sehat, seperti dikukus, direbus, atau dipanggang.
Yang tak kalah penting, Anda harus membarengi makan ayam dengan aneka bahan makanan bergizi lainnya setiap hari.
Menjaga Berat Badan dan Kesehatan Jantung
Sederhananya, dengan mengonsumsi lebih banyak protein, tubuh akan merasa kenyang kendati porsi yang dimakan lebih sedikit. Oleh karena itu, daging ayam yang mengandung banyak protein jadi pilihan menarik untuk dikonsumsi saat sedang weightloss atau sekadar menjaga berat badan tubuh.
Efek dominonya, semakin ideal berat badan, faktor risiko kesehatan lain seperti jantung juga turut berkurang. Misalnya saja, mengatasi kadar trigliserida dan tekanan darah yang tinggi. Jadi, daging ayam bermanfaat untuk menurunkan/menjaga berat badan sekaligus menjaga kesehatan jantung.
Manfaat Ayam bagi Tubuh
Dirangkum dari Web MD dan Healthline, manfaat makan ayam mencakup:
Tulang dan Otot Lebih Kuat
Tubuh manusia butuh asam amino untuk membangun jaringan otot. Menariknya, salah satu sumber asam amino adalah protein rendah lemak yang dipunyai ayam. Oleh karena itu, daging ayam punya peran penting untuk membuat tulang dan otot lebih tangguh.
Tidak hanya asupan asam amino, protein tinggi dari ayam juga membantu menjaga kepadatan mineral tulang. Singkat kata, mengonsumsi ayam akan membantu kita mendapat otot dan tulang yang lebih kuat sehingga mengurangi risiko cedera.
Potensi Kehilangan Nutrisi Penting
Memang benar bahwasanya ayam mengandung sejumlah hal yang baik, seperti protein misalnya. Namun, jika detikers mengonsumsinya secara terus-menerus, tidak menutup kemungkinan tubuh kekurangan nutrisi lainnya yang juga penting.
Hal ini sebagaimana disarankan secara langsung oleh Mackenzie Burgess, seorang pengembang resep di Cheerful Choices.
"Saya sarankan untuk mengonsumsi berbagai macam protein dari sumber hewani dan nabati sepanjang minggu. Beberapa sumber hewani favorit saya termasuk salmon, udang, daging sapi yang diberi makan rumput, yogurt, dan telur. Sumber protein nabati pilihan saya adalah tahu, edamame, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Kacang-kacangan termasuk buncis, lentil, dan kacang polong dan kaya akan nutrisi penting seperti protein, serat, kalium, dan zat besi. Variasi ini akan memberi Anda keragaman nutrisi yang lebih baik dalam makanan Anda. Selain itu, makanan ini juga membuat makan menjadi menyenangkan dan mengasyikkan!" jelasnya dikutip dari EatingWell pada Kamis (14/11/2024).
Kadar Kolesterol dalam Tubuh
Daging ayam, sama seperti daging-daging merah, juga meningkatkan kadar kolesterol. Bahkan, hasil penelitian menemukan bahwasanya, kadar peningkatan kolesterol 'jahat' alias LDL dalam tubuh akibat daging ayam hampir sama dengan daging merah.
Di samping urusan kolesterol, umumnya, ayam yang disajikan mengandung sekitar 50% lemak. Dari angka tersebut, 30% di antaranya adalah lemak jenuh yang merangsang produksi kolesterol dalam tubuh.
Pilih makanan rendah kalori dan padat nutrisi
Makan tengah malam bisa bikin gemuk jika Anda tidak memperhatikan kandungan zat gizi dan kalori dalam makanan Anda.
Konsumsilah makanan rendah kalori atau yang mengandung tinggi serat seperti buah-buahan dan sayuran.
Umumnya, makan buah tengah malam tidak bikin Anda gemuk karena buah memiliki kalori cukup rendah, tapi padat gizi.
Hal ini untuk memastikan Anda mendapatkan asupan bergizi yang penting untuk fungsi organ tubuh, sekaligus mencegah kenaikan berat badan karena kandungan kalorinya.
Sup Ayam Asparagus
Menu makan malam yang tidak bikin gemuk selanjutnya adalah sup ayam asparagus. Asparagus dikenal sebagai salah satu jenis sayuran yang bergizi. Dalam seporsi atau sekitar 100 gram asparagus, terkandung 20 kalori dan beragam nutrisi. Tak hanya beragam nutrisi di atas, asparagus juga mengandung folat, vitamin A, vitamin B, vitamin C, selenium, dan beragam antioksidan, seperti kolin dan flavonoid, dalam kadar yang cukup tinggi.
1. 100 gram dada ayam tanpa kulit, potong dadu
4. 200 gram daun bayam
5. 10 buah asparagus ukuran kecil
1. Panggang ayam dalam suhu 175 derajat Celcius selama 25 menit. Lalu potong menjadi beberapa bagian.
2. Masukkan kaldu ayam, quinoa, dan bayam ke dalam panci dan rebus selama 15 menit hingga mendidih. Setelah matang, masukkan ke dalam mangkuk.
3. Masukkan ayam panggang tadi ke dalam mangkuk sup.
4. Kukus asparagus, lalu campurkan dengan kecap dan parutan jahe. Sajikan asparagus sebagai pelengkap sup.
Meningkatkan kolesterol
Cara memasak ayam yang tidak tepat dapat memicu risiko kesehatan. Konsumsi makanan yang digoreng setiap hari dapat menambah asupan lemak dan meningkatkan kadar kolesterol.