Apa Itu Volatilitas Pasar Global

Apa Itu Volatilitas Pasar Global

Faktor Sektor dan Industri

Faktor penyebab lain dari volatilitas adalah dari sektor dan industri. Hal ini dapat terjadi jika pemerintah memberlakukan banyak aturan yang mengikat pada industri tertentu. Sebagai contoh saat perusahaan harus meningkatkan kepatuhan dan mengeluarkan biaya lebih besar untuk karyawan berdasarkan ketentuan tersebut sehingga mempengaruhi pendapatan perusahaan di periode tersebut.

Selain itu, beberapa kegiatan berupa pengumuman dari industri sekuritas juga bisa menjadi faktor penyebab volatility, seperti pembatasan atau penundaan trading, laporan pertemuan tahunan, insider trading, dll.

Kinerja Perusahaan

Penyebab naik-turunnya harga saham salah satunya berasal dari kinerja dan kegiatan yang dilakukan perusahaan masing-masing. Misalnya peluncuran produk baru mendapat sambutan baik sehingga dapat meningkatkan angka penjualan dan pendapatan perusahaan.

Berita positif mengenai perusahaan dapat menjadi efek domino yang baik, seperti meningkatnya kepercayaan investor untuk membeli saham perusahaan. Peningkatan volume pembelian dapat menaikkan harga saham perusahaan. Hal ini berlaku sebaliknya apabila sewaktu-waktu ada pemberitaan negatif mengenai perusahaan.

Faktor yang mempengaruhi volatilitas

Ada beberapa faktor utama penyebab terjadinya volatilitas sebagai indikator variasi harga suatu aset atau pasar.

Mulai dari faktor ekonomi, geopolitik, hingga psikologis. Beberapa faktor yang mempengaruhi volatilitas adalah sebagai berikut ini!

1. Pertumbuhan ekonomi

Pasar cenderung stabil saat ekonomi tumbuh dengan konsisten.

Namun, ketidakpastian seputar pertumbuhan ekonomi bisa meningkatkan volatilitas, seperti perubahan dalam proyeksi pertumbuhan GDP, data ketenagakerjaan, dan indikator ekonomi lainnya.

Tingkat inflasi yang tinggi bisa mengakibatkan ketidakstabilan harga dan meningkatkan volatilitas, karena investor mencari perlindungan terhadap inflasi yang dapat memengaruhi harga aset.

Kebijakan suku bunga dari bank sentral berpengaruh pada investasi dan pinjaman, sehingga perubahan suku bunga dapat memicu fluktuasi pasar dengan dampak seperti menurunnya minat investor terhadap saham dan obligasi atau sebaliknya.

4. Kebijakan moneter dan fiskal

Kebijakan pemerintah dan bank sentral, seperti perubahan suku bunga, stimulus fiskal, atau kebijakan kuantitatif, memiliki dampak signifikan terhadap pasar dan dapat mempengaruhi volatilitas.

1. Ketegangan politik

Konflik antar negara atau ketidakstabilan politik bisa mengguncang pasar dengan menciptakan ketidakpastian terkait kebijakan luar negeri, sengketa wilayah, atau perubahan pemerintahan. Hal ini dapat memicu fluktuasi harga aset.

2. Perang dan konflik

Peristiwa seperti perang atau ketidakstabilan geopolitik dapat memicu volatilitas.

Alasannya, karena investor cenderung mencari perlindungan dan mengalihkan portofolio mereka, yang dapat memengaruhi pasar secara keseluruhan.

Gempa bumi, badai, atau pandemi berpotensi tinggi mengganggu pasar.

Hal ini dikarenakan bencana alam dapat menghambat produksi, mengganggu rantai pasokan, serta memengaruhi sentimen investor.

Krisis keuangan global atau regional, seperti yang terjadi pada tahun 2008, bisa menyebabkan fluktuasi tajam di pasar.

Ketidakstabilan sistem keuangan, kebangkrutan perusahaan besar karena kinerja perusahaan yang buruk, atau ketidakpastian faktor ekonomi dan politik dapat memicu volatilitas yang tinggi.

Sentimen investor seperti perasaan khawatir atau optimis bisa mengubah pasar dengan cepat.

Contohnya, saat muncul berita buruk mengenai suatu sektor ekonomi, investor akan cenderung menjual saham, yang pada gilirannya bisa memperkuat volatilitas pasar.

Ternyata, ketidakpastian mengenai masa depan dan instabilitas politik juga memiliki dampak signifikan pada kepercayaan pasar.

Saat pelaku pasar merasa tidak yakin mengenai arah pasar, mereka cenderung mengambil tindakan yang memperkuat volatilitas.

Perubahan dalam sentimen terhadap pemerintahan, kebijakan moneter, atau kondisi global juga mampu mempengaruhi harga aset.

3. Perilaku spekulatif

Perilaku spekulatif para trader dan investor turut memperkuat fluktuasi harga.

Saat terjadi spekulasi besar-besaran, seperti short-selling atau pembelian berlebihan, pasar bisa mengalami perubahan tajam.

Dengan demikian, perilaku spekulatif ini menciptakan volatilitas yang sulit untuk diprediksi.

Apakah Ada Potensi Keuntungan di Pasar Kripto Melalui Volatilitas?

Jawabannya ya, di pasar kripto volatilitas juga dapat menentukan peluang profit. Aset kripto, seperti Bitcoin dan altcoin lainnya, dikenal dengan tingkat volatilitas yang tinggi dibandingkan dengan aset keuangan tradisional. Berikut adalah beberapa alasan mengapa volatilitas kripto dapat menciptakan peluang profit:

Apa Itu Volatilitas di Pasar Kripto?

Volatilitas mengacu pada fluktuasi harga yang cepat dan signifikan yang sering terjadi di pasar mata uang kripto. Tidak seperti pasar keuangan tradisional (TradFi) dengan pergerakan harga mata uang yang biasanya tidak terlalu mencolok, mata uang kripto dapat mengalami perubahan yang sangat cepat dalam hitungan jam, bahkan menit. Volatilitas ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sifat industri yang baru tumbuh, sentimen pasar, perkembangan regulasi, kemajuan teknologi, dan peristiwa makroekonomi.

Memahami volatilitas sangat penting bagi siapa pun yang terlibat dalam pasar mata uang kripto. Hal ini memengaruhi trader, pembeli, dan stabilitas pasar itu sendiri. Dengan memahami konsep volatilitas, trader dapat mengambil keputusan yang tepat dan mengurangi potensi risiko.

Faktor-faktor Volatilitas di Balik Aset Kripto

Ada beberapa hal yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya volatilitas di balik aset kripto, di antaranya sebagai berikut:

Pengumuman Kerja Sama

Kerja sama antar perusahaan berupa penggabungan (merger), akuisisi, ataupun diversifikasi akan memberikan pengaruh terhadap jumlah kekayaan perusahaan. Total kekayaan suatu perusahaan akan berpengaruh pada harga sahamnya.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Volatilitas Mata Uang Kripto

Karena volatilitas merupakan hal yang umum, akan sangat membantu jika kita mempelajari apa saja yang memengaruhinya. Ada sejumlah faktor yang berkontribusi pada volatilitas di pasar kripto.

Sentimen pasar memiliki peran yang sangat penting. Berita, media sosial, dan sentimen trader bisa sangat memengaruhi dinamika permintaan dan penawaran mata uang kripto, yang menyebabkan gejolak pergerakan harga. Dengan kata lain, jika berita buruk tentang kripto tersebar di TikTok atau X, dapat diduga volatilitas bakal menggejolak.

Contoh volatilitas dalam pasar saham

Pasar saham sering menjadi sorotan utama dalam pembahasan tentang volatilitas. Perubahan dari harga saham yang cepat dan signifikan bisa menghasilkan tingkat volatilitas yang tinggi.

Misalnya, ketika ada rilis berita penting atau peristiwa tak terduga seperti kenaikan suku bunga atau perubahan kebijakan saham perusahaan, harga saham mengalami kenaikan yang berfluktuasi secara dramatis dalam waktu singkat.

Hal ini menciptakan ketidakpastian di pasar dan menyebabkan volatilitas yang signifikan.

Perkembangan Regulasi

Perkembangan regulasi juga memengaruhi volatilitas mata uang kripto. Regulasi pemerintah atau perubahan kebijakan dapat memengaruhi cara menggunakan dan memandang mata uang kripto sehingga meningkatkan volatilitas. Contoh terbaru adalah persetujuan bursa spot reksa dana (ETF) Bitcoin di AS, yang menyebabkan masuknya aliran dana miliaran dolar AS ke reksa dana tersebut sehingga terjadi volatilitas harga.

Begitu pula, kemajuan teknologi dan inovasi dalam dunia kripto dapat memicu gejolak pasar akibat reaksi trader terhadap berbagai kemungkinan baru.